Hari Ahad (5/2), puluhan pelajar dan mahasiswa berkumpul di Mesjid al-Ikhlas, Rancaekek, membicarakan sebuah problematika besar dalam talk show berjudul “Selamatkan Pemuda dari LGBT dan Pergaulan Bebas”.
Acara yang diselenggarakan atas kerjasama Muslim Youth Kencana dan FRISMA itu mengundang para perwakilan remaja mesjid di Rancaekek dan berbagai kecamatan di sekitarnya.
Acara dimulai dengan pemaparan sejarah kaum LGBT, sejak kapan mereka ada hingga bagaimana masuk ke Indonesia, melalui video eksklusif oleh Nicko Pandawa, sejarawan.
Pada sesi talkshow, pembicara bergantian memaparkan permasalahan LGBT dan pergaulan bebas dari sisi kepakarannya. Sahar “Alfatahar”, influencer muda yang viral dengan video-video yang mengajak hijrah, menjelaskan bagaimana sosial media bisa mempengaruhi kepribadian seorang remaja.
Sosial media bagai pisau bermata dua, yang di satu sisi dapat menjadi alat propaganda LGBT dan pergaulan bebas, dan di sisi lain bisa menjadi ladang amal jariyah dengan dakwah.
Pembicara kedua adalah Ustadz Dadang Supriyanto, tokoh dan juga seorang pendidik, yang memaparkan bagaimana seorang pelajar dapat terpengaruh oleh lingkungannya, termasuk bagaimana mereka “tertular” oleh LGBT dan pergaulan bebas melalui pergaulan sekitaranya.
Pembicara ketiga adalah Prayogi, seorang ketua komunitas Sahabat Hijrah yang memaparkan pentingnya seorang remaja untuk memilih komunitas yang benar, yaitu komunitas yang isinya sama-sama memiliki visi surgawi.
Setelah break sejenak, Yogi Ropandi sebagai pembicara terakhir menjelaskan pentingnya untuk berubah secara menyeluruh. Dan cara satu-satunya adalah dengan mengkaji Islam secara kaffah bersama komunitas yang sama-sama mengajak pada kebaikan.[]